Bertempat di Aula Perpustakaan Nasional RI jalan Salemba Raya 28A digelar seminar Naskah Kuna Nusantara yang di selenggarakan pada 20-21/11/2012 dengan mengundang 1 orang pembicara kunci dan 10 narasumber dari berbagai Lembaga terkait, seperti DPR RI, BAPPENAS, KEMENDIKBUD (namun tidak dapat hadir dikarenakan ada kegiatan lain), PERPUSTAKAAN NASIONAL, MUSEUM SRI BADUGA, PURA PAKUALAM, dan Badan Pembina Bahasa, Aksara, dan Sastra Prov. Bali. Disamping itu Perpustakaan Nasional Juga mempresentasikan bagai mana pengembangan Naskah kuna, oleh Titi Kismiati, Bagaimana cara merawat dan mengkonservasi naskah kuna oleh Teguh Purwanto dan bagaimana bentuk layanan yang pas untuk naskah kuna oleh Woro Titi Haryanti.

Ke sepuluh pembicara adalah Sri Sularsih, Lilik Soelityowati, Tb Dedy Gumelar, Dadang Rizki Ratman, S.R. Saktimulya, Ani Ismarini, IGde Nala Antara, Woro Titi Haryanti, Titi Kismiati, dan Teguh Purwanto

Undangan pembicara dari DPR RI komisi X, Miing atau Tb Dedy Gumelar dalam presentasinya mengatakan, pemerintah tidak memiliki keinginan yang kuat untuk mengembangkan perpustakaan sebagai lambang refresentatif keilmuan bagi suatu Negara, ini dibuktikan dengan rendahnya anggaran yang diberikan kepada Perpustakaan Nasional, bahkan di bawah 500 Milyar sementara Perpustakaan Nasional harus membagi-bagikan sarana baca ke perpustakaan desa di seluruh Indonesia, ini gila sama dengan menggarami air laut apa yang bias dibuat dari anggaran yang sedemikian ujarnya.

Sementara pembicara dari BAPENAS yang di wakili oleh Dadang Rizki Ratman mengatakan bahwa BAPENAS mendukung penuh Jika Perpustakaan Nasional akan menjadikan dirinya menjadi Pusat Pernaskahan Nusantara, untuk itu perlu di kaji secara mendalam apakah pusat ini sebagai bentuk lembaga struktural dalam organisasi atau hanya sebagai wujud pusat pengelolaan naskah nusantara, dan kami dari BAPENAS siap dengan dukungan kebijakan yang di perlukan.
Kegiatan seminar ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 20-21 November 2012, yang diikuti oleh 260 orang orang yang terdiri dari akademisi, peneliti, pakar, organisasi profesi, filolog, mahasiswa, dan peminat naskah pada umumnya.

Seminar diselenggarakan dengan maksud;
(1) menggali dan merumuskan konsep Perpustakaan Nasional sebagai Pusat Pernaskahan Nusantara.
(2) mendapat gambaran tentang kekuatan naskah kuna di Nusantara
(3) menggali pokok-pokok strategi pengelolaan naskah kuna.
(4) Mendorong terbentuknya Pusat Pernaskahan Nusantara sebagai pelaksana rencana induk pengelolaan naskah Nusantara

Rincian kegiatan ini terbagi dalam: hari pertama paparan dari pembicara kunci dan para narasumber. Hari kedua dilanjutkan dengan paparan oleh Tiga Kepala Pusat di lingkungan Perpustakaan Nasional. Masih di hari kedua, sebagai rangkaian akhir kegiatan ini, diadakan Focuss Group Discussion untuk membahas konsep Pusat Pernaskahan Nusantara. Dalam acara FGD tersebut terdapat 40 orang pembahas (peserta aktif) dari berbagai institusi untuk memberikan masukan konkret terkait isu tersebut.


Sumber: Perpustakaan Nasional RI

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blog Percobaan Perpustakaan © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top